SELAMAT DATANG DI BLOK SEPUTAR PULAU RAAS

PULAU DIUJUNG TIMUR MADURA

Senin, 30 Juli 2012

FOTO SUASANA IMIGRAN IRAK TERDAMPAR DI PULAU RAAS


Beginilah suasana para imigran gelap yang minggu kemarin terdampar di pulau raas desa gua-gua, para imigran dilakukan pendataan,oleh aparat mereka berjumlah 60 orang,termasuk anak-anak.
Imigran bersama bapak dusun setempat.
Imigran menghibur diri bernyanyi timur tengah, untuk menghibur diri dan masyarakat setempat, masyarakat terasa terhibur dangan goyang dan musik yang dilantunkan, suasana semakin ramai, sebelum para imigran di bawah ke sumenep.kini para imigran di serahkan pada pemerintah kabupaten sumenep.SELAMAT TINGGAL PARA IMIGRAN,SEMOGA INI MENJADI KENANGAN ANDA DI PULAU RAAS.



Selasa, 24 Juli 2012

SDN POTERAN 2 RA'AS: 4 Kejadian Aneh di Dunia

SDN POTERAN 2 RA'AS: 4 Kejadian Aneh di Dunia: Di dunia ini banyak sekali terjadi berbagai fenomena unik yang terkadang sangat sulit dijelaskan oleh logika, bahkan sampai sekarang juga ...

Minggu, 22 Juli 2012

Seni: "Oreng Madura" Mengais Budayanya

Seni: "Oreng Madura" Mengais Budayanya: Madhura ampon kalonta e manca naghara Buja tor tana kapor Santre tor para keyae Maasre sahajana baburughan... Penggalan puisi berbahasa...

Sabtu, 07 Juli 2012

MAHALNYA TARIF LISTRIK DIPULAU RAAS

MAHALNYA TARIF LISTRIK DI PULAU RAAS Masyarakat mengeluh pada pemerintah mengenai lampu penerengan,pada tahun 2000an kecamatan raas mendapatkan bantuan berupa mesin diesel dg kekuatan 8 PK, tetapi sistem pengolahannya dan biaya operasionalnya di kelolah swasta,untuk pendaftaran awal untuk 450 watt di kenai biayai 1 juta 9 rts, dengan biaya amandemen 150 ribu, perkilometernya 2000, yang 950 watt pendaftarannya 2 juta lebih, amademennya 200 ribu,perkilometernya 2000, kini masyarakat baru terasa bahwa di bandingkan di kota atau di pulau lain seperti sepudi 3 kali lipat besar biaya, ironis sekali jika di biarkan akan membebani masyarakat yang kurang mampu.padhal ini bantuan pemerintah.Bantuan mesin ini hanya di rasakan oleh masyarakat brakas saja,itupun hnya sebagian saja yang menikmati lampu penerangan. Pemerintah setempat hanya diam saja, tanpa terpikirkan olehnya bahwa masyarakat ressa, dampak dari mahalnya tarif listrik tersebut membuat harga bahan-bahan kebutuhan keluarga dan sebagainya tinggi, hingga biaya hidup di sini lebih mahal di bandingkan di daerah perkotaan. Terpikirkan dalam benak kami sebagai warga masyarakat kepulaun bisa merasakan lampu penerangan PLN yang lebih murah dari sebelumnya,